Dalam
upaya meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap siswa yang
masing-masing individunya berbeda, maka seorang guru yang profesional
harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menemukan perbedaan individu siswa
Setiap individu siswa berbeda satu dengan lainnya, hal ini pengaruhi banyak faktor yang membentuk kepribadian setiap siswa. Perbedaan individu siswa dapat dikelompokan menjadi:
- Perbedaan vertikal yaitu perbedaan pada segi fisik setiap individu, misal; tinggi - sedang - pendek, gemuk - sedang - kurus, seha - tidak sehat dan lain sebagainya.
- Perbedaan horizontal yaitu perbedaan pada segi psikis dan sosial setiap individu, misal; kemampuan, bakat, minat, emosi, hasil belajar dan lain sebagainya.
2. Memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa
Setelah guru menemukan perbedaan-perbedaan dari setiap individu, maka langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran yang disesuaikan dengan perbedaan tersebut agar setiap individu mampu berkembang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan yang dimiliki oleh masing-masing individu siswa. Mengajar siswa dengan kemampuan belajar cepat akan berbeda dengan mengajar siswa dengan kemampuan belajar kurang/lambat. Kemampuan yang berbeda dari setiap individu memerlukan pelayanan tersendiri bagi guru dalam upaya penyesuaian program pengajaran yang akan dibuat dan dilaksanakan.
Tetapi hal ini tidaklah mudah bahkan sangat sulit dilaksanakan bagi mereka yang belum terbiasa dalam upaya pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Kesulitan-kesulitan yang paling mudah kita temukan dalam lingkungan disekitar kita misalnya; terbatasnya waktu yang disediakan oleh sekolah dalam suatu pertemuan pembelajaran di kelas akan membuat guru tidak maksimal dalam menemukan dan melayani siswa sesuai dengan perbedaan setiap individu walaupun hal ini sudah direncanakan dalam program pengajaran yang akan atau sedang dilaksanakan. Jika kesulitan-kesulitan yang dihadapi ini memang sangat sulit dipecahkan maka guru tidak perlu memaksakan diri sampai diluar batas kemampuannya. Minimal guru mampu melaksanakan pada tahap yang dapat dilaksanakannya, misal; terhadap siswa yang memiliki kemampuan cepat dalam menyerap materi pelajaran maka guru bisa saja memberinya materi atau tugas tambahan untuk dikerjakannya diluar sekolah, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan kurang maka guru dapat memberinya materi yang sesuai untuknya. Siswa yang memiliki bakat menonjol bisa di beri kesempatan atau di beri fasilitas untuk mengembangkannya sedangkan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar maka perlu dibantu agar siswa tersebut dapat mengatasi kesulitannya. Dan silahkan kembangkan menurut keadaan dan kemampuan dilingkungan sekolahnya masing-masing.
3. Melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa
Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menerima materi yang diajarkan oleh seorang guru. Guru hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap siswa-siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan berusaha menemukan dan mengatasi kesulitan belajar siswa dengan men-diagnosis kesulitan belajar siswa tersebut. Dan jika tingkat kesulitan belajarnya sangat sulit diidentifikasi maka tidak ada salahnya kita meminta bantuan guru lain atau guru yang berkompeten dalam hal ini dan ini biasanya guru bimbingan dan penyuluhan.
Lalu bagaimana cara mendiagnosis siswa yang mengalami kesulitan belajar? Tunggu artikel berikutnya...(ngantuk, mikir mentok dan jari-jari tangan sudah pegel...)
Judul: Kemampuan Guru Mengatasi Kesulitan Belajar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.