Perencanaan atau rencana (planning)
telah dikenal banyak orang. Kita mengenal rencana pembangunan, perencanaan
pendidikan, perencanaan produksi suatu pabrik dalam bentuk target-target
produksi. Bahkan keluarga yang pada waktu dulu dipandang sebagai sesuatu yang
berjalan menurut “alam” sekarang direncanakan juga yang dikenal dengan sebutan
“Keluarga Berencana” (KB). Dalam lingkup yang lebih luas perkembangan
kebudayaan suatu masyarakat itu harus direncanakan, yang dikenal dengan
sebuutan (planning) kebudayaan. Definisi mengenai perencanaan memang diperlukan
agar dalam uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran. Definisi pada
umumnya merupakan suatu pintu gerbang untuk memasuki pengertian-pengertian yang
ada kaitannya dengan istilah yang dipakai, dalam hal ini perencanaan. Sudah
sejak awal istilah “Perencanaan Pendidikan” dipergunakan secara luas baik di
kalangan pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan.
Supaya diperoleh suatu komitmen,
sehingga kesimpangsiuran dapat dihindarkan, langkah awal yang ditempuh adalah
mengemukakan pengertian perencanaan pengajaran. Upaya itu dilakukan dengan
mengemukakan beberapa definisi.
Kaufman mengatakan : Perencanaan
adalah suatu proyeksi tentan apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan
absah dan bernilai, yang didalamnya mencakup elemen-elemen:
a. Mengidentifikasikan dan
mendokumentasikan kebutuhan.
b. Menentukan kebutuhan-kebutuhan
yang perlu diprioritaskan.
c. Spesifikasi rinci hasil yang
dicapai dari tiap kebutuhan yang dipriorotaskan.
d. Identifikasi persyaratan untuk
mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Sekuensi hasil yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
f. Identifikasi strategi alternatif
yang mungkin dan alat (tools) untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai
tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap
strategi atau alat yang dipakai.
Dengan demikian, perencanaan
berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului
pelaksanaan, mengingat perancanaan merupakan suatu proses untuk menentukan ke
mana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan
cara yang paling efektif dan efisien. Berpangkal dari pemahaman di atas, maka
perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:
1. Perencanaan melibatkan proses
penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
2. Keadaan masa depan yang
diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat
dilihat kesenjangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu
perlu dilakukan usaha-usaha.
4. Usaha yang dilakukan untuk
menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang
mungkin ditempuh.
5. Pemilihan alternatif yang paling
baik, dalam arti yang mempunyai efektivitas dan efisiensi yang paling tinggi
perlu dilakukan.
6. Alternatif yang dipilih harus
diperinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila
akan dilaksanakan.
Berikut akan dikemukakan Banghart
dan Albert Trull. Mereka tidak memberikan batasan perencanaan pengajaran secara
eksklusif, melainkan mengatakan bahwa dalam rangka mengerti makna perencanaan
pengajaran dapat dilihat dari tiga dimensi, yakni karakteristik perencanaan
pengajaran berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran.
Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan
cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam sistem pendidikan. Pembicaraan
tentang kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas atau
penghalang. Merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah:
a) Merupakan proses rasional, sebab
berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak
orang.
b) Merupakan konsep dinamik,
sehingga dapat dan perlu dimodofikasi jika informasi yang masuk mengharapkan
demikian.
c) Perencanaan terdiri dari beberapa
aktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya, namun dapat dikategorikan menjadi
prosedur-prosedur dan pengarahan.
d) Perencanaan pengajaran berkaitan
dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan,
duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.
Bicara tentang dimensi perencanaan
pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa
karakteristik yang ditemukanm dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan
terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif
yang menalar dan efisien, yakni:
1. Signifikasi
Tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan sosial
dari tujuan pendidikan yang diajukan. Dalam mencapai tujuan itu, pengambil
keputusan itu perlu mempunyai garis pembimbing yang jelas dan mengajukan
kriteria evaluasi. Sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah ditentukan,
setiap pengamat pendidikan dapat mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan,
dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun
sesama proses perencanaan.
2. Feasibilitas
Maksudnya perlu dipertimbangkan feasibilitas
perencanaan pengajaran. Salah satu faktor penentu adalah otorias politikal yang
memadai, sebab dengan itu feabilitas teknik dan estimasi biaya serta
aspek-aspek lainnya dapat dibuat dalam pertimbangan yang realistik.
3. Relevansi
Konsep ini berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan
pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4. Definitiveness (Kepastian)
Diakui bahwa tidak semua hal-hal yang sifatnya
kebetulan dapat dimasukkan dalam perencanaan pengajaran, namun perlu diupayakan
agar sebanyak mungkin hal-hal tersebut dapat dimasukkan dalam pertimbangan.
Penggunaan metode simulasi sangat menolong mengantisipasi hal-hal tersebut.
Konsep kepastian meminimumkan kejadian-kejadian yang tidak terduga.
5. Parsimonuisness (Ketelitian)
Prinsip utama yang perlu diperhatikan yaitu agar
perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu
diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai
komponen. Dalam penerapan prinsip ini berarti diperlukan waktu yang lebih
banyak dalam menggali beberapa alternatif, sehingga perencanaan dan pengambil
keputusan dapat mempertimbangkan alternatif mana yang paling efisien.
6. Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamik,
sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Apabila
perencanaan pengajaran sudah lengkap, berbagai penyimpangan semakin berkurang
dan berbagai aktivitas spesifik dapat ditentukan
7. Waktu
8. Monitoring (Pemantauan)
9. Isi Perencanaan
Judul: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.