Dalam keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah berlanglsung
interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan
paling pokok. Jadi proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi
antara dua unsur manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai
pihak yang mengajar. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen
pendukung (ciri-ciri interaksi edukatif) yaitu (1) Interaksi belajar mengajar
memiliki tujuan : yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu.
Interaksi belajar mengajar sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat
perhatian siswa mempunyai tujuan, (2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi)
yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah dilaksanakan.
Dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah
sistematik yang relevan, (3) Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu
penggarapan materi yang khusus. Materi didesain sehingga dapat mencapai tujuan
dan dipersiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar mengajar, (4) Ditandai
dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas
siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar,
(5) Dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing. Guru
memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi dan sebagai mediator dan
proses belajar mengajar, (6) dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan
disiplin. Langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah
ditentukan, (7) Ada batas waktu. Setiap tujuan diberi waktu tertentu, kapan
tujuan itu harus dicapai, (8) Unsur penilaian. Untuk mengetahui apakah tujuan
sudah tercapai melalui interaksi belajar mengajar.( Titin, 2003:10)
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola interaksi belajar mengajar
guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran,
mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan
memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan
mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai
dasar bertindak.
Ketika sedang mengajar di depan kelas, terjadi dua proses yang terpadu
yaitu proses belajar mengajar. Seorang pengajar dapat mengartikan belajar
sebagai kegiatan pengumpulan fakta atau juga dapat dikatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses penerapan prinsip.
Gagne (dalam Abdillah dan Abdul,1988 :17) mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup yang
memungkinkan makhluk hidup ini merubah perilakunya cukup cepat dalam cara
kurang lebih sama, sehingga perubahan yang sama tidak harus pada setiap situasi
baru. Sedangkan Dahar (1988 :11) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses
dimana organisme perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar bukanlah
menghafalkan fakta-fakta yang terlepas-lepas, melainkan mengaitkan konsep yang
baru dengan konsep yang telah ada dalam struktur kognitif, atau mengaitkan
konsep pada umumnya menjadi proposisi yang bermakna.
Merujuk pada kaum kontruktivis bahwa belajar merupakan proses aktif dalam
mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisik, dll. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan
menghubungkan pengalaman atau apa yang dipelajari dengan apa yang sudah
dipunyai seseorang. (Suparno P , 1997 :61).
Berdasarkan beberapa pendapat tentang belajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar
untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu baik yang dapat diamati secara
langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai pengalaman
(latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Atau dapat dikatakan bahwa
belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan
dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai dan sikap.
Belajar IPA dalam kerangka
pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah proses aktivitas siswa arahan dan
bimbingan untuk mempelajari materi mata pelajaran IPA. Melalui kegiatan belajar
IPA siswa diharapkan memperoleh pengertian tentang fakta-fakta, konsep IPA,
prinsip, hukum, metode ilmiah dan sikap ilmiah serta saling keterkaitan antar
komponen-komponen itu. Selanjutnya semua hal yang dipelajari tersebut
diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata dan dapat digunakan untuk
mempelajari perkembangan sains dan teknologi.
Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa,
melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri
pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam membentuk
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan
justifikasi. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri (Bettencournt,
1989 dalam Suparno P,1997 :65).
Proses belajar harus tumbuh dan
berkembang dari diri anak sendiri, dengan kata lain anak-anak yang harus aktif
belajar sedangkan guru bertindak sebagai pembimbing. Pandangan ini pada
dasarnya mengemukakan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan belajar anak.
”Teaching is the guidance of learning activities, teaching is for the purpose
of aiding the pupil learn” ……. ( Hamalik ,2002:58).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar mengajar merupakan proses kegiatan
komunikasi dua arah. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang integral
(terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai
pengajar yang sedang mengajar. Selanjutnya proses belajar mengajar merupakan
aspek dari proses pendidikan.
Berdasarkan orientasi proses belajar mengajar siswa harus ditempatkan
sebagai sujek belajar yang sifatnya aktif dan melibatkan banyak faktor yang
mempengaruhi, maka keseluruhan proses belajar yang harus dialami siswa dalam
kerangka pendidikan di sekolah dapat dipandang sebagai suatu sistem, yang mana
sistem tersebut merupakan kesatuan dari berbagai komponen (input) yang saling
berinteraksi (proses) untuk menghasilkan sesuatu dengan tujuan yang telah
ditetapkan (output).
Judul: INTERAKSI SEBAGAI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis/ Disebarkan Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungan beserta kesediaan Anda membaca artikel ini. Anda dapat menyampaikan Kritik dan Saran melalui Kotak komentar di bawah ini.